Saya tidak bisa menjawab pertanyaaan ini karena anda sendiri yang bisa menjawab apakah seluruh harapan2 yang anda sampaikan kepada Tuhan saat anak kita lahir sudah tewujud....
Sebenarnya Tuhan telah memberikan kepada kita atas apa yang kita minta sesuai dengan kerja keras kita atas sesuatu yang kita inginkan...........
jika harapan setiap orang tua menginginkan anaknya kelak menjadi orang berguna bagi keluarga ,agama,bangsa dan negara apakah sudah di imbangi dengan usaha orang tua dalam memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anaknya dalam mewujudkan keinginanya itu,pendidikan terbaik disini bukanlah sebuah sekolah dengan standar internasional , full fasilitas dan dosen lulusan luar negeri yang akan membentuk intelektual seorang anak,namun pendidikan psikologis dan pengembangan kepribadian yang benar yang akan membentuk jiwa seorang manusia yang bermartabat ,jujur, arif, adil,dapat dipercaya,ulet dan berjiwa sosial .
kalau kita amati dan kita bandingkan generasi sekarang dengan geerasi 65tahun sebelum kita maka sungguh 180 derajat berbeda...........betapa sungguh pemuda jaman itu gigih berjuang untuk meluangkan tenaga pikiran harta dan nyawa guna mendapatkan kemerdekaan bangsanya bangsanya, beda dengan manusia jaman sekarang yang malah mencari kesempatan2 untuk mengeruk keuntungan yang tak pantas dari kekayaan negara
Salah siapa hal ini terjadi...............ini adalah salah dari sisitem pola asuh dan pendidikan yang hanya mengejar intelektualitas tanpa menanamkan pembentukan kepribadian yang baik,padaahal yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam kehidupan baik bisnis,karir dsb 80% adalah sikap/attitude,sedangkan intelektual hanya 20%..............jika anda tidak percaya mari kita lihat tokoh2 dibawah ini sukses dengan mengedepankan kepribadian/attitude,
Albert einstein seorang ilmuwan besar yang menemukan teori relativitas dimana hasil penemuannya membawa pengaruh yang sangat besar dalam teknologi, mengedepankan kepribadianya dengan tak pernah patah arang dalam mengejar impianya,meskipun banyak orang di dunia menyatakan bahwa dia adalah orang gila karena pemikiranya sering tidak masuk akal,namun einstein berhasil dengan keuletanya membuktikan bahwa sesuatu yang tak masuk akal akan menjadi nyata jika dikerjakan dengan sungguh2
Mahatma gandi tokoh dan pemimpin Negeri India ini adalah seorang yang berjiwa sosial sangat tinggi,peduli rakyat kecil ,memperjuangkan kemerdekaan,beliau bukanlah seorah lulusan paska sarjana atau seorang Doktor namun dengan sikap kepribadian yang baik belaiu menjadi tokoh yang sangat dikagumi dan di cintai rakyat india dan dunia
Dan yang satu ini pasti teman semua mengenal dengan baik , ya beliau adalah sang Proklamator kemerdekaan Republik Indonesia bapak Presiden Soekarno, seorang tokoh yang begitu dikagumi dan disegani rakyat bangsa Indonesia dan warga dunia, nah Tokoh yang satu ini mendapatkan kesuksesan melalui intelektualnya yang di dapatkan di bangku sekolah dan sikap patriotisme yang tertanam dalam jiwa raganya
Mengapa generasi sekarang adalah GENERASI RUSAK DAN SAKIT MENTAL
tidakdapat kita mengelak generasi saat ini lebih banyak manusia yang tidak berkualitas, yang dimaksud tidak berkualitas di sisni tidak hanya yang berpendidikan rendah, berpenghasilan rendah namun orang2 sakit mental yang suka membuat kerusakan dan kerugian bagi orang lain............manusia yang seperti ini pada jaman sekarang bukan hanya preman bertato, tapi justru mafia berdasi,pengedar narkoba ,dan teroris yang selalu membuat kerugian pada mayarakat.
kerusakan ini adalah akibat dari pendidikan yang salah cara ajar kolonial yang sengaja diterapkan oleh penjajah agar bangsa ini kerdil
CARA CERDAS MEMBENTUK GENERASI YANG
CERDAS
Paradigma pada umumnya menganggap kecerdasan adalah tingkat
intelegensi seseorang, yang di ukur
melalui nilai-nilai akademisnya, Sehinggga akan timbul kualifikasi tingkat
kecerdasan sebagai idiot,bodoh,pintar dan
genius.Setiap orang pasti beranggapan mereka yang duduk dilevel geniuslah yang
nantinya akan menjadi generasi yang cerdas dan sukses, betul sekali namun
kejeniusan bukan hanya pada bidang akademis seperti matematik, bahasa inggris,
kimia ,ekonomi,dsb. Justru faktor yang
dominan menjadikan seseorang berada di puncak kesuksessan baik dalam binis ,politik
& hiburan adalah kegeniusan mereka dalam bidang lain seperti musiccal
intelegensi(kepandaian bermusik),interpersonal intelligensi(kepandaian
berhubungan dengan manusia lain),Body kinestetik intelligensi(kepandaian dalam
olah tubuh/tari/olahraga),spatial intelligensi (kepandaian dalam
berimajinasi/melukis)Kecerdasan ini bersifat emosional yang mendorong 80% kesuksessan,
sedangkan 20% lainya ditentukan dari
tingkat kegeniusan dalam bidang akademik, bahasa awam dari hal diatas adalah
80% yang menentukan tingkat kesuksessan manusia adalah sikap/kepribadian,dan
20% lainya adalah intelektualitasnya secara akademis
Banyak orang dengan intelektualitas yang tingggi justru malah
menjadi bawahan dari seseorang yang tinggkat intelektualitas akademisnya jauh
dibawahnya, namun sebenarnya para bos ini mempunyai tingkat kelebihan dalam hal
kepribadian dan sikap dari bawaahanya yang berpendidikan tinggi.
Ambil contoh : Bob sadino pengusaha nyentrik yang selalu
memaki celana jean pendek ini mempunyai banyak karyawan yang lulusan sarjana
sedangkan beliau sendiri hanya sekolah sampai kelas 5 SD,Namun beliau mampu
memimpin para bawahan yang pendidikan akademisnya lebih tinggi dari beliau
Bukan kami menganjurkan untuk tidak simpatik pada dunia
pendidikan tapi justru kami sangat peduli pada dunia pendidikan,Contoh lain :
CT(Choirul tanjung) apakah beliau sukses dari kegeniusan akademisnya sebagai
dokter gigi jawabanya adalah TIDAK !, beliau sukses dari dunia bisnis yang
digelutinya sejak dari kuliah,pertanyaanya
adalah apakah beliau bermodal
besar? Jawabanya juga tidak, beliau suskes dalam bisnis karena beliau mempunyai
modal yang sangat besar yaitu kegeniusan dalam hal berhubungan dengan manusia
lain yang menjadikan bisnisnya besar di antero nusantara.
Hal ini membuktikan bahwa kegeniusan akademis tidak selalu menjadi
hal pokok dalam meraih sukses namun kepribaadian/sikaplah yang mendukung 80%
kesuksesan seseorang.fakta ini mendorong kami untuk segera mengadakan
transformasi dalam sistem pengajaran Anak-anak kita,agar kelak nanti anak-anak
kita menjadi tokoh besar Dunia
Sebelum kita mempepelajari bagaman cara cerdas membentuk
generasi yang cerdas kita pelajari kesalahan2 berikut dalam pendidikan anak:
PANDANGAN
SALAH DALAM PENDIDIKAN
1.Menganggap bodoh anak yang tidak pintar secara akademis
Setiap orang tua mengharapkan anak2
nya mendapat nila bagus dalam mata pelajaran matematik,bahasa inggris, IPA,
mereka yang mendapat nilai 9 dalam mata pelajaran diatas akan dianggap sebagai
anak yang cerdas dan anak yang mendapat nilai kurang dari 6 pada mata
pelajaran diatas maka akan dianggap
sebagai anak yang bodoh, tak luput gurupun mempunyai anggapan yang sama .
Tentunya tidak semua orang genius dalam semua bidang oleh sebab itu kita tidak
boleh menganggap seorang anak bodoh
hanya dengan melihat nilai akademisnya tanpa mepertimbangkan aspek atau bakat
lain yang dimiliki
Perlu kami tekankan sekali lagi bahwa
kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh intelegensi dalam bidang akademis
jadi salah jika kita memaksakan kepada anak harus cakap dalam bidang akademik
dan menggangap anak bodoh karena nilai matematiknya 6, kita harus memandang aspek lain apakah ada
bakat olah raga, bakat melukis, bakat menari dan kecakapan dalam berhubungan
dengan teman-temanya
Kami tidak antipati pada dunia pendidikan justru kami sangat
tertarik pada dunia pendidikan khususnya pendidkan anak, kami ingin merubah
pola asuh dan pola ajar terhadap anak secara komprehensif sehingga anak tidak
hanya di tekan secara akdemisnya namun anak diarahkan sesuai dengan bakat yang
dimilikiny
2.Membatasi kreatifitas
hal ke-2yang
keliru dalam pola pendidikan anak adalah membatasi daya imajinasi dan
kreatifitas anak-anak, Sebenarnya anak-anak adalah makluk yang sangat kreaatif
namun terkadang mereka tidak tahu bagaimana cara menempatkan kreatifitas mereka
dengan benar,
Contoh
kasus: seorang anak yang mencoret coret dinding Rumah atau sekolah dengan
pensil warna seringkali mendapatkan teguran dan hukuman atas tindakanya
tersebut,seringkali kita sebagai orang tua atau guru hanya memandang dari sudut
pandang kita yaitu tindakan tersebut membuat kekotoran tanpa mengkaji lebih dalam daya imajinasi dan kreatifitas
anak dalam bidang seni, tugas kita yang sebenarnya adalah mendukung dan mengarahkan
dengan menyediakan sarana yag benar untuk mengembangkan bakat melukis seorang
anak bukan memarahinya atas kekotoran yang telah
dibuatnya,..................coba anda bayangkan dengan memarahinya dan tanpa
mengarahkan bagaimana cara yang benar dan media apa yang seharusnya digunakan anda kehilangan seorang pelukis
berbakat di negeri ini karena anda mencekal daya kreatifitas anak tanpa memberi
arahan yang benar.
3.Mengganggap mustahil sebuah impian yang besar
Ketika seorang anak ditanya ingin
jadi apa kelak? Pasti akan keluar dari mulut manis mereka impiian2 besar
seperti pilot, presiden, dokter,artis , pengusaha,dosen dsb, mereka tidak tahu
bagaimana untuk meraih impian tersebut dan tugas kita adalah mengarahkan anak
dalam mencapai imipian tersebut dengan cara memberikan pendidikan yang tepat
baik secara akademik maupun moralitas.
Dalam suatu kasus kita sering memberikan statemen yang salah yang
akhirnya mengubur dalam impian mereka contoh : ketika seorang anak kecil dengan
orang tua seorang buruh serabutan ditanya gurunya cita2mu apa nak? Dia menjawab
pengen jadi pengusaha! pasti gurunya akan tersenyum dan bilang bagus sekali
cita2mu,namun sebaliknya ketika anak tersebut sudah duduk di bangku SMA jawaban yang sama yang diberikan si anak tadi
akan menjadi bahan tertawaan para teman,guru,bahkan orang tuanya
sendiri..............karena mustahil anak dari seorang buruh jadi pegusaha
besar
Kita kadang kurang menyadari bahwa
semua hal yang besar berawal dari sebuah impian yanng kadang pada awalnya
terlihat seperti khayalan,ilusi,bahkan seringkali pelakunya dianggap gila
karena mengimpikan hal besar yang tidak masuk akal....,banyak contoh pemimpi2
besar yang mampu mewujudkan impianya,seperti Thomas alfa edison yang bermimpi
membuat dunia menjadi terang,wreigt bersaudara yang bermimpi bahwa manusia bisa
terbang dengan mengggunakan sebuah
pesawat,choirul tanjung yang hanya seorang pemuda dari keluarga miskin yang
hidup di gang kumuh yang bermimpi jadi pengusaha sukses, impian impian mereka
yang semula adalah hal yang bagi orang
kebanyakan tidak mungkin tapi dengan keyakinan dan kegigihan mereka mampu
membuktikan kepada dunia bahwa mimpi mereka adalah nyata.
3.Menggap ijasah
yang akan menjadikan kita sukses
97% orang tua
menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik berharap agar kelak anaknya lulus
mendapat gelar dan ijasah dan dapat memperoleh pekerjaan yang baik yang
sesuai dengan gelar dan ijasah yang didapat, paradigma ini justru membuat
kerdil pemikiran dan menjadikan anak menjadi kurang kreatif dalam menghadapi
setiap permasalahan yang berhubungan dengan masadepan,anak akan menggantungkan
nasibnya pada orang lain,anak akan menunggu-nunggu kesempatan apabila adl
lowongan sesuai dengan gelar dan ijasah yang disandangnya,anak tidak mampu
berfikir kreatif untuk menciptakan hal baru yang akan menciptakan lapangan
usaha bagi diri sendiri dan orang banyak,
Sudah saatnya
kita merubah pola pikir bahwa pendidikan adalah cara untuk mendapatkan
kecerdasan, dan kecerdasan adalah modal untuk meraih kesuksessan yang pasti bukan hanya kecerdasan akademis
namun juga kecerdasan sikap yang diperoleh saat menapaki bangku pendidikan
melalui kehidupan beroorganisasi dan bersosial dengan teman sebaya
Untuk menutup
bab I, maka kita sekilas akan mencoba mengamati kondisi linkungan sekitar
coba anda amati diantara teman-teman
anda yang dulu sekolah atau kuliah bareng, siapa yang secara ekonomi,
bisnis,politik yang bagus karirnya apakah dari teman-teman yang pintar
akademisnya atau dari teman2 yang kreatif dan pandai bergaul,setelah
mendapatkan hasil maka anda boleh setuju atau tidak setuju dengan ulasan saya
diatas kalo anda setuju maka mari kita lanjutkan bab berikutnya, kalau tidak
setuju cukupkan saja anda membaca artikel ini sampai disisni.
TAPI JIKA ANDA SETUJU MAKA MARI KITA DISKUSIKAN CARA TERBAIK DALAM MEMBENTUK GENERASI YANG BAIK PADA BLOG TAYANGAN SELANJUTNYA
dan hasil disikusiini akan kami bentuk sebuah buku yang akan mengulas tentang cara cerdas mendidik anak
dan hasil disikusiini akan kami bentuk sebuah buku yang akan mengulas tentang cara cerdas mendidik anak
andre supra,MWL/dinkes kab batang 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar